Pada era modern ini rasanya semakin banyak saja jenis wisatawan. Keberagaman ini tentu saja memberikan warna pada dunia travel yang kita cintai. Beragam jenis wisatawan baru pun muncul pada saat pandemi. Meski ada yang sudah ada dari dulu, namun mereka semakin jelas keberadaannya kini setelah terkungkung akibat adanya pembatasan. Nah, yang dimaksud dan akan dibahas dikenal dengan istilah digital nomads.

Digital nomads atau lengkapnya digital nomaden meerupakan istilah yang disematkan kepada pelancong yang bekerja jauh dari rumahnya sambil traveling atau berpindah-pindah tempat singgah. Meski keberadaanya sudah lama, saat pandemi mulai ada jumlah digital nomads seakan meningkat pula. Pertambahan jumlah keberadaannya ini dapat diakibatkan oleh terbatasnya pergerakan mereka yang telah ada lebih dulu ataupun dorongan bagi mereka yang bosan bekerja dari rumah saja.

Pelancong nomaden berbasis digital ini umumnya didominasi oleh kaum laki-laki. Mereka biasanya berada pada rentang usia 24 hingga 44 tahun. Dengan mayoritas digital nomads berlatar belakang pendidikan kuliah dan diikuti oleh pendidikan magister dan SMA ini, rasanya mereka merupakan traveler yang bertanggung jawab. Kebanyakan dari mereka pun berasal dari tanah Eropa serta Amerika Serikat dan kebanyakan negara tujuannya adalah negara-negara di Asia dan Afrika.

Digital nomads bisa singgah di suatu kawasan dalam waktu yang cukup lama. Kebanyakan dari mereka biasanya akan singgah hingga 6 bulan. Namun, ada juga yang menghabiskan waktunya dalam kurun waktu 1 hingga lebih dari 5 tahun. Kebanyakan dari mereka pun akan terus berpindah menemukan destinasi yang dirasa unik dan menenagkan. Mereka yang melakukan pekerjaan jauh dari rumahnya ini kebanyakan merupakan software engineer, penulis, digital marketer, konsultan, dan profesi lain yang memang dapat dilakukan secara remote.

Apakah kamu tertarik menjadi digital nomads? Jangan lupa, jadilah pelancong yang bertanggung jawab, ya!

Cek info dan promo terbaru dari Via dengan klik di sini.