February 10, 2021 3 min to read

SAJIAN TRADISIONAL KHAS IMLEK PEMBAWA KEBERUNTUNGAN

Category : Culinary

Sebentar lagi, warga keturunan Tionghoa akan merayakan tahun baru cina atau Imlek pada 12 Februari 2021 mendatang. Perayaan Imlek biasanya dirayakan dengan cara yang beragam seperti mendatangi klenteng untuk berdoa, menyaksikan pertunjukan barongsai, saling berbagi angpao dan lain sebagainya. Namun yang pasti, perayaan Imlek tak akan lengkap tanpa acara kumpul sekaligus menikmati hidangan bersama keluarga tercinta. Jamuan makan keluarga dan kerabat menjadi sesi wajib yang dilakukan saat Imlek, karena hal tersebut diyakini bisa membawa keberuntungan di tahun yang baru.

Hidangan khas Imlek tak hanya enak dan lezat untuk disantap, tetapi tiap menu sajian diyakini memiliki makna atau simbolis keberuntungan tersendiri. Tak hanya hidangan yang penting, tetapi persiapan, serta cara penyajian juga sangat berarti. Dari sekian banyaknya hidangan tradisional khas Imlek, berikut Via rangkum 5 hidangan Imlek yang dipercaya akan membawa keberuntungan.

Ikan Utuh

Dalam bahasa Cina, kata ikan atau yu terdengar seperti kata kelimpahan/kelebihan. Ikan menjadi simbolis dari peningkatan kesejahteraan bagi keluarga yang memakannya. Hidangan ikan utuh merupakan hidangan penting yang menjadi simbolis dari tahun baru cina. Ikan biasanya disajikan dengan cara dikukus dan menggunakan jenis ikan yang berbeda. Ikan mas Crucian, ikan lele dan ikan bandeng menjadi jenis ikan yang sering digunakan. Sajian ikan kukus akan dilengkapi dengan acar kubis dan cabai, serta diberi saus cuka hingga kuah pedas.

Dumpling (Jiaozi)

Di Indonesia Jiaozi lebih dikenal dengan sebutan Kuo Tie. Sejak lebih dari 1.800 tahun lalu, Jiaozi telah menjadi hidangan klasik yang sangat populer di Cina, terutama Cina Utara, untuk dinikmati saat malam tahun baru. Hidangan Dumpling menjadi simbolis dari Wealth atau kekayaan dan kemakmuran, karena bentuk Dumpling yang menyerupai Ingot atau kepingan emas dan perak yang digunakan sebagai uang di zaman kuno. Bahkan beberapa juga mempercayai bahwa isian dari Dumpling tersebut juga memiliki makna keberuntungan yang berbeda-beda.

Isian kubis dan lobak dipercaya menjadi pertanda baik untuk kulit serta suasana hati yang menyantapnya. Namun tak hanya berisi kubis, Jiaozi umumnya diisi dengan udang cincang, daging babi, daging sapi, ikan, ayam dan sayuran lain. Masyarakat asli Cina tidak menyantap Jiaozi yang diisi asinan kol parut, karena isian tersebut memiliki makna kemiskinan serta masa depan yang sulit.

Kotak Permen / Manisan (Cyun Hap)

Salah satu makanan ringan yang dihidangkan saat Imlek adalah kotak berisi permen atau manisan. Kotak permen/manisan yang disebut dengan Tray of Happiness, berisi tiga hingga delapan jenis manisan berbeda yang memiliki makna masing-masing. Kata Cyun memiliki arti menyatukan atau bersama-sama. Dengan meletakkan semua jenis permen/manisan di dalam satu kotak secara bersamaan, Cyun Hap diharapkan dapat membawa keberuntungan dan berkah untuk tahun yang akan datang. Biasanya tiap keluarga memilih campuran yang berbeda untuk isian box, namun ada beberapa jenis manisan yang paling sering digunakan.

Jenis permen/manisan yang paling sering digunakan adalah jeruk keprok yang menjadi simbol berkah melimpah dan keberuntungan, manisan akar teratai kering yang menjadi simbol ikatan keluarga yang kuat, manisan kelapa kering menjadi simbol persahabatan, biji melon merah menjadi simbol kebahagiaan serta ketulusan, biji semangka menjadi simbol kesuburan atau banyak keturunan, manisan melon kering menjadi simbol kesehatan dan kumquat yang menyimbolkan kemakmuran.

Mie Panjang Umur (Changshou Mian)

Seperti namanya, mie yang juga disebut dengan Siu Mie oleh masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa, merupakan jenis sajian yang menyimbolkan kebahagiaan dan umur yang panjang. Mie panjang umur harus dibuat lebih panjang dan tidak dipotong, berbeda dari jenis mie biasanya. Mie juga dapat digoreng dan disajikan di piring, maupun direbus dengan kaldu dan disajikan di mangkok. Untuk topping juga ditambahkan sayuran kol, sawi, udang, bakso, ayam, atau sosis.

Kue Beras Ketan (Nian Gao)

Masyarakat Tionghoa di Indonesia lebih sering menyebut Nian Gao dengan nama Kue Keranjang. Nian Gao juga dikenal dengan sebutan Kue Tahun Baru, karena Nian memiliki arti Tahun. Nian Gao terbuat dari beras ketan atau beras ketan manis. Kue ini bisa disajikan secara asin maupun manis, tergantung dari daerah yang membuatnya. Dalam bahasa Cina, penyebutan “kue beras ketan” terdengar seperti kata yang memiliki artian “semakin tinggi dari tahun ke tahun”. Itu mengapa, Nian Gao menjadi simbol dari penghasilan atau posisi yang tinggi dalam hal bisnis ataupun pekerjaan. Dengan bahan dasar beras ketan, kue juga ditambahkan bahan lain seperti gula, kastanye, kurma khas Cina dan dibungkus daun teratai.

Leave a comment

Comments (3)

  • avatar image
    Replybursa escort March 1, 2021

    I am sure this post has touched all the internet users, its really really fastidious paragraph on building up new web site. Ava Smitty Nyberg

  • avatar image
    Replyerotik March 2, 2021

    Hey there. I discovered your web site by the use of Google while looking for a related matter, your web site got here up. It looks great. I have bookmarked it in my google bookmarks to come back then. Jacynth Colver Schwinn

  • avatar image
    ReplyGames online March 5, 2021

    I have been absent for some time, but now I remember why I used to love this site. Thank you, I will try and check back more frequently. How frequently you update your site? Ilsa Reg Cardwell

Newsletter subscribe