October 15, 2020 3 min to read
NEGARA DI EROPA YANG MULAI MENERIMA KUNJUNGAN TURIS ASING
Category : Destination
Pandemi COVID-19 telah mewabah selama hampir setahun ini. Menutup diri dengan peraturan karantina atau lockdown banyak dipilih negara-negara di dunia untuk mengatasi penyebaran virus dari pelancong dari negara lain yang masuk dalam wilayahnya. Namun, di bulan Oktober, telah banyak negara yang menerima kembali kunjungan wisatawan mancanegara. Meski dengan beberapa peraturan yang tetap harus dipatuhi.
Negara Asia Yang Menerima Kunjungan Wisata |
Meski ada beberapa negara yang menerapkan karantina serta protokol yang harus dilakukan wisatawan yang memasuki wilayah negaranya, namun ada juga beberapa negara yang tidak mewajibkan peraturan tersebut. Maka dari itu, sebagai antisipasi sebelum booking tiket ke negara tujuan, Anda perlu mencari tahu terlebih dahulu apakah negara tujuan tersebut telah memperbolehkan wisatawan mancanegara atau tidak. Anda juga harus mencari tahu, persyaratan apa yang harus dipenuhi, karena tiap-tiap negara memiliki regulasi yang berbeda.
Dilansir dari website Travel Off Path, berikut adalah daftar beberapa negara di Eropa yang mulai menerima kembali kunjungan wisatawan internasional.
Albania
Membuka kembali kunjungan wisata sejak 1 Juli lalu, untuk semua negara tanpa terkecuali. Bahkan, negara ini juga tidak menerapkan karantina atau test untuk wisawatan dari semua negara tersebut.
Austria
Baru 31 negara yang tergabung dalam Uni Eropa yang diperbolehkan memasuki Austria, sejak 16 Juni. Negara dalam daftar tersebut diizinkan memasuki Austria tanpa test dan karantina. Namun pengecualian untuk negara Inggris, Swedia, Spanyol dan Portugal. Negara diluar itu diperbolehkan memasuki Austria hanya jika dalam keadaan khusus atau darurat.
Belanda
Membuka perbatasan pada 15 Juni lalu, untuk negara dalam daftar Uni Eropa. Namun pada 1 Juli, Belanda memperluas negara yang diizinkan untuk Australia, Jepang, Korea Selatan dan Thailand.
Belgia
Sejak 15 Juni lalu, mengikuti langkah negara-negara Eropa lainnya, Belgia memutuskan untuk membuka kembali negaranya untuk kegiatan pariwisata dari negara uni Eropa termasuk UK dan empat negara yang tergabung dalam Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) yaitu Swiss, Liechtenstein, Islandia dan Norwegia. Pemerintah Belgia menerapkan level negara dengan resiko Tinggi, Sedang dan Rendah. Pelancong yang berasal dari negara dengan level Tinggi (High), wajib mengikuti tes dan isolasi diri selama 7 hari.
Inggris
Kunjungan dari 60 negara telah diperbolehkan oleh Inggris sejak 10 Juli tanpa syarat karantina 14 hari. Kementrian Luar Negeri juga telah mencabut larangan bagi perjalanan yang tidak penting (non-essential travel) ke Australia dan Selandia Baru, yang sebelumnya sempat dilarang. Negara di luar Eropa yang diizinkan diantaranya Australia, Fiji, Hong Kong, Jepang, Macau, Korea Selatan, Taiwan dan Vietnam.
Italia
Sempat menjadi negara dengan jumlah positif yang tinggi, namun kini negara menara Pisa tersebut telah mengatasi jumlah kasus yang terjadi di wilayahnya dengan mengetatkan aturan dan penerapan lockdown berskala nasional. Hanya negara Eropa yang diperbolehkan memasuki wilayahnya tanpa syarat apapun. Untuk negara di luar itu, diizinkan untuk memasuki Italia dengan melakukan karantina selama 14 hari pada saat kedatangan.
Jerman
Hanya menerima kunjungan negaranya bagi wisatawan dari negara Eropa lainnya. Meski tak ada peraturan khusus atau karantina, namun beberapa negara yang hingga saat ini masih memiliki resiko angka positif yang tinggi, diwajibkan membawa hasil test PCR negatif atau melakukan test pada saat kedatangan.
Perancis
Sama seperti negara Eropa lainnya, Perancis telah membuka kembali negara nya sejak 15 Juni 2020. Wisawatan dari negara-negara di Eropa dapat memasuki negara yang terkenal dengan menara Eiffel itu, tanpa karantina atau pembatasan apapun. Untuk negara Asia hanya Jepang, Korea Selatan dan Thailand yang diperbolehkan.
Serbia
Negara ini membuka kunjungan wisata untuk semua negara, termasuk Indonesia. Serbia mengizinkan pengunjung untuk bepergian ke negaranya di bawah peraturan ‘pra-Covid’. Dalam artian, tidak wajib melakukan test dan tidak ada isolasi bagi turis yang datang.
Spanyol
Sama seperti Italia, Spanyol juga sempat menjadi negara di Eropa dengan angka positif dan jumlah kematian yang sangat tinggi. Namun sejak 21 Juni, negara Uni Eropa diizinkan memasuki Spanyol. Negara di luar Uni Eropa seperti Australia, Jepang, Korea Selatan dan Thailand juga telah diizinkan kembali sejak 3 Juli 2020 lalu.
Yunani
Negara dengan pulau Santorini sebagai primadona nya ini, kembali menerima wisatawan sejak awal bulan Juli kemarin. Lagi-lagi, wisawatan yang diterima mayoritas dari Uni Eropa dan negara-negara EFTA. Dua negara Asia yang masuk dalam list penerimaan hanya Jepang dan Thailand saja.