Hai, Vrens! Kamu pasti sudah tahu atau familier tentang Taman Nasional Tanjung Puting yang terletak dekat Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Atau mungkin, kamu sudah sangat ingin berwisata ke sana? Taman nasional itu pun kerap dipromosikan sebagai destinasi wisata andalan oleh pemerintah. Namun, tahukah kamu mengenai budaya setempat yang tak kalah eksotis?

Akhir-akhir ini, ada salah satu budaya di Kalimantan Tengah yang gencar diperkenalkan oleh masyarakatnya. Sampai-sampai, budaya itu digelar dalam sebuah festival. Kebudayaan itu adalah Babukung yang merupakan ritual adat Suku Dayak Tomun.

Sejatinya, Babukung tarian ritual adat yang dilakukan pada saat ada warga yang meninggal. Ritual adat kematian ini bertujuan untuk menghibur dan memberikan bantuan. Penari-penarinya yang disebut “bukung” berasal dari desa-desa tetangga dalam pelaksanaan ritualnya. Para penarinya mengenakan topeng serta kostum yang merepresentasikan hewan yang dikenal dengan sebutan “luha”.

Namun, kini Babukung tidak hanya merupakan ritual adat saja. Budaya Babukung dijadikan pula pertunjukan kesenian khas Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Lamandau. Sejak tahun 2014 digelar Festival Babukung secara rutin tiap tahunnya dan biasanya digelar pada bulan Oktober untuk mengangkat tradisi atau budaya itu. Festival Babukung pernah memecahkan rekor penapilan tari topeng tradisional terbanyak, yaitu lebih dari 1.000 bukung, dari MURI.

Budaya Babukung dapat dimaknai sebagai budaya yang sangat baik dari Kalimantan Tengah. Kebudayaan itu mengajarkan untuk dapat menghibur keluarga yang baru ditinggalkan oleh salah seorang anggotanya agar dapat tetap tabah dan melanjutkan hidup dengan baik. Budaya semacam itu perlu dilestarikan dan dikenal banyak orang.

Vrens, kamu sangat bisa menikmati dan menonton langsung Tarian Babukung atau menghadiri festivalnya. Budaya itu dapat dinikmati kala kamu berkunjung ke Tanjung Puting, yang masih satu provinsi dengan di mana budaya Babukung berasal. Cek paket Tour Tanjung Puting di sini!