March 12, 2021 3 min to read
Hagia Sophia dan Cerita Panjang Sejarahnya
Category : Destination, Holiday
Hagia Sophia adalah salah satu museum yang menjadi tempat favorit para wisatawan saat berkunjung ke Turki. Belum lama ini Hagia Sophia dialihfungsikan kembali sebagai masjid setelah diumumkan oleh pengadilan tinggi negeri Turki yang membatalkan keputusan 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, dengan beralihfungsinya Hagia Sophia sebagai masjid, maka terbuka untuk ibadah umat Muslim.
Dalam perjalanannya, Hagia Sophia memiliki cerita yang panjang. Dilansir dari Britannica dan History, Hagia Sophia disebut sebagai keajaiban arsitektur yang sangat besar di Istanbul, Turki. Hagia Sophia, yang dalam bahasa Turki Ayasofya, pada awalnya dibangun sebagai basilika bagi Gereja Kristen Ortodoks Yunani. Dalam perjalanannya fungsi Hagia Sophia telah beberapa kali berubah.
Kaisar Bizantium Canstantinus menugaskan pembangunan Hagia Sophia pertama pada tahun 360 M. Saat pembangunan gereja pertama, Istanbul dikenal sebagai Konstantinopel, mengambil namanya dari ayah Konstantinus, Constantine I, penguasa pertama Kekaisaran Bizantium.
Hagia Sophia pernah rusak pada tahun 404 karena sebuah kerusuhan yang terjadi di Konstantinopel. Kerusuhan terjadi karena adanya konflik politik dalam keluarga Kaisar Arkadios. Penerus Arkadios, Kaisar Theodosios II, membangun kembali Hagia Sophia, bangunan baru selesai dibangun pada tahun 415. Hagia Sophia kedua berisi lima nave (poros utama pada gedung gereja) dan pintu masuk yang monumental serta ditutupi oleh atap kayu. Namun, lebih dari satu abad kemudian, Hagia Sophia kembali dibakar untuk kedua kalinya saat kejadian “Pemberontakan Nika” terhadap Kaisar Justinian I. Justinianus memerintahkan pembongkaran Hagia Sophia pada tahun 532 karena tak bisa memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Hagia Sophia dibangun dalam waktu yang sangat singkat yakni sekitar enam tahun, dan diselesaikan pada 537 Masehi. Saat itu, Hagia Sophia dibangun dengan beratapkan kayu dan kubah utama memiliki diameter 32 meter. Pada 558 Masehi, gempa bumi yang terjadi berdampak pada rubuhnya sebagian kubah. Sementara, ada dua kubah runtuh parsial, yang kemudian mebuat bangunan dipugar kembali ke skala yang lebih kecil dan seluruh gereja diperkuat dari luar. Pemulihan Hagia Sophia rampung pada 562. Hagia Sophia juga dikenal dengan Church of the Holy Wisdom.
Hagia Sophia Menjadi Masjid
Hagia Sophia bereperan penting dalam budaya dan politik Bizantium selama 900 tahun perama keberadaannya. Pada pertengahan abad ke-14, Hagia Sophia menjadi katedral Patriarkat Ekumenis Konstantinopel.
Setelah penaklukan Turki atas Konstantinopel pada tahun 1453 oleh Mehmed II atau Al-Fatih, ia menjadikan Hagia Sophia sebgai masjid, dengan penambahan Menara kayu (dibagian luar, sebuah Menara yang digunakan untuk pemanggilan sholat), lampu gantung besar, mihrab (ceruk yang menunjukan arah mekah), dan mimbar. Kemudian, Ottoman mengganti nama Konstantinopel menjadi Istanbul pada tahun tersebut.
Pada masa ini Kekaisaran Ottoman banyak menutupi mosaik bertema Ortodoks asli dengan kaligrafi Islam yang dirancang oleh Kazasker Mustafa Izzet. Panel atau medali yang digantung di kolom pada bagian tengah menampilkan nama-nama Allas, Nabi Muhammad, empat khalifah pertama, dan dua cucu lelaki Nabi. Mosaik dikubah utama, yang diyakini sebagai gambar Kristus, juga ditutupi oleh kaligrafi emas. Pada tahun 1847 dan 1849, Istanbul berada dibawah pemerintahan Sultan Abdulmecid. Saat itu, Hagia Sophia mengalami renovasi besar-besaran yang dipimpin oleh arsitek Swiss the Fossati Brothers.
Hagia Sophia Menjadi Museum
Pada tahun 1934, Presiden peratam Turki, Mustafa Kemal Ataturk menjadikan bangunan legendaris tersebut menjadi museum. Sejarawan seni menganggap mosaic bangunan yang indah sebagai sumber utama pengetahuan tentang keadaan seni mosaic dalam waktu tidak lama setelah berakhirnya kontroversi lkonoklastik pada abad ke-8 dan ke-9. Ketika dialihfungsikan sebagai museum, Hagia Sophia dapat menarik lebih dari 3 juta pengunjung setiap tahunnya.
Permintaan Kembali Menjadi Masjid
Pada tahun 2013, beberapa tokoh Islam di Turki mengupayakan agar Hagia Sophia dibuka kembali sebagai masjid. Saat ini , status Hagia Sophia beralih dari museum menjadi masjid. Pengadilan tinggi negeri Turki membatalkan keputusan 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum.
“Keputusan itu diambil untuk mneyerahkan pengelolaan Masjid Hagia Sophia kepada Direktorat Urusan Agama dan membuakanya untuk ibadah,” demikian bunyi keputusan itu, dilansir dari Aljazeera.
Respon dunia beragam atas keputusan ini. Gereja Ortodoks Rusia menyatakan kecewa atas keputusan Turki untuk mencabut status museum Hagia Sophia dan menuduhnya sebagai pengabaian terhadap suara jutaan umat Kristen. Sementara itu, UNESCO menyatakan, Komite Warisan Dunia akan meninjau ulang status Hagia Sophia.
Nah, Mau liburan ke Turki? Mau juga merasakan pengalaman luar biasa saat berada di Hagia Sophia? Selain itu banyak tempat bersejarah juga yang bisa kamu kunjungi saat datang ke Turki loh. Yuk, jangan sampai ketinggalan! Klik link dibawah ini ya.. #CekViaAja